Unikama – Guru memang sudah disiapkan untuk menjadi pendidik yang inovatif dan kreatif dalam melaksanakan proses pembelajaran. Apalagi di masa pandemi Covid-19 ini, proses belajar mengajar berpindah haluan menjadi sistem Daring (Dalam Jaringan). Masih ada beberapa guru yang tidak paham akan pembelajaran Daring. Memasuki era New Normal Program Studi (Prodi) Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) menggelar Seminar Nasional dengan tema “Pembelajaran Inovatif dalam Mengembangkan Riset Pendidikan pada Masa New Normal”, Senin (05/10/2020) menggunakan platform Zoom dan live Youtube Universitas PGRI Kanjuruhan Malang.
Ada 3 pemateri yang memberikan gambaran terkait pembelajaran inovatif di era new normal ini antara lain Dr. Widya Karmila Sari Achmad, M.Pd., selaku Ketua Himpunan Dosen PGSD Indonesia, Dr. Eng. Asep Bayu Dani N. ST., M.Eng Dosen dari Univerisitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Dr. Triwahyudianto, S.Pd., M.Si. Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Unikama.
Tujuan kegiatan ini adalah memberikan arahan atau gambaran apa yang harus dilakukan kedepannya dalam dunia pendidikan khususnya Guru Sekolah Dasar agar dapat lebih baik lagi dalam proses belajar mengajar dengan menyesuaikan kondisi saat ini. Kegiatan ini diikuti oleh lebih kurang 150 peserta dari kalangan dosen, guru dan juga mahasiswa.
Dr. Triwahyudianto, S.Pd., M.Si salah satu pemateri menerangkan tentang strategi ketahanan (Resilience) Pendidikan Unggul di Masa Pandemi Covid-19 serta penggunaan teknologi dalam proses pembelajaran agar sistem pendidikan tidak terhenti.
“Sistem pembelajaran blanded learning ini menjadi solusi agar pembelajaran tidak terhenti. Pertama, harus menyusun strategi pembelajaran jarak jauh. Instruksinya harus pasti, langkah-langkahnya runtut dan bisa memotivasi siswa untuk belajar. Kedua, menentukan teknologi yang digunakan. Sebagai pendidik harus bisa memilih platform e-learning yang cocok untuk kebutuhan kelas. Yang ketiga, adalah mensosialisasikan proses pembelajarannya,” terangnya.
Mensosialisasikan rencana belajar kepada wali murid sangatlah penting, termasuk juga tujuan pembelajaran, bukti belajar siswa, kriteria yang diharapkan serta aktivitas belajar siswa seperti apa. Keterbukaan terhadap orang tua siswa terkait proses pembelajaran online/Daring menjadikan komunikasi yang baik agar mereka paham dengan sistem pembelajaran online saat ini terutama tingkat Sekolah Dasar.
“Selain itu strategi yang keempat adalah monitoring proses belajar. Proses belajar sesuai dengan waktu yang disepakati, dan juga menyediakan waktu untuk peserta didik dan juga wali murid untuk konsultasi bila ada kesulitan. Yang terakhir adalah melakukan refleksi di akhir proses pembelajaran. Guru membantu siswa untuk melakukan perbaikan proses belajar dan capaian belajarnya. Dengan melakukan refleksi diharapkan, di pembelajaran selanjutnya bisa lebih baik lagi capaiannya,” tambahnya.
Sementara itu, Dr. Widya Karmila Sari Achmad, M.Pd., menambahkan materi tentang Mempersiapkan Metode Pembelajaran Pada Masa New Normal. Tidak dipungkiri, di masa pandemi ini online memang menjadi menu utama tanpa ada persiapan sebelumnya.
“Ada hikmah di balik pandemi ini, dalam kondisi seperti ini kita dapat belajar banyak bahwa setiap perguruan tinggi harus mempersiapkan mahasiswa dan alumninya agar siap menghadapi kondisi apapun yang terjadi di masa mendatang. Seperti saat ini, dalam dunia pendidikan diterapkannya sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ). Sebelum mengajar setiap pendidik juga harus mampu mengenal karakteristik anak dan seperti apa sistem pendukungnya serta alat pendukung PJJ yang dimiliki peserta didik,” jelasnya.
Selain itu, yang perlu diperhatikan juga ialah waktu pembelajaran secara Daring. Guru harus paham Pembelajaran secara online yang efektif itu di jam berapa saja, karena setiap anak tingkat motivasi belajarnya berbeda-beda kelas 1, 2, 3 pasti berbeda dengan kelas 4, 5, dan 6.
“Ada juga prinsip-prinsip PJJ, salah satunya students well being yang dalam proses pembelajaran tetap harus menomer satukan keselamatan siswa. Kedua, realistis artinya saat guru memberikan penugasan-penugasan harus bisa yakin bahwa tugas tersebut harus terlaksana oleh peserta didik,” tuturnya.
Lebih lanjut, Ia juga menekankan bahwa sinergitas pihak sekolah untuk berkomunikasi dengan orang dewasa pendamping anak di rumah sangatlah penting. Tidak selalu pendamping anak belajar di rumah adalah orang tua, bisa jadi kakak, atau saudaranya. Jadi, siapapun yang mendampingi harus tahu sejauh mana sistem PJJ yang diterapkan saat ini agar dapat mendampingi peserta didik di rumah dengan baik.
Sedangkan pemateri ketiga Dr. Eng. Asep Bayu Dani N. ST., M.Eng Dosen dari Univerisitas Pendidikan Indonesia (UPI) menjelaskan terkait pengembangam riset di era new normal dan berfokus pada teknologi. Ia juga memotivasi peserta untuk terus berkarya di tengah pandemi.
“Untuk melakukan riset harus ada kemauan, jangan menjadikan pandemi ini sebagai penghalang anda untuk terus berinovasi menemukan hal-hal baru yang nantinya bisa bermanfaat bagi masyarakat. Salah satunya dengan melakukan riset atau penelitian,” tutupnya.
Semakin banyak jurnal atau penelitian yang dipublikasikan maka ranking perguruan tinggi akan semakin naik. Seperti yang di contohkan di UPI yang selalu meningkat peringkatnya. Hal ini bisa terjadi karena kerjasama dari semua aspek.
“Oleh karena itu menulis itu sangatlah penting agar tidak kalah bersaing dengan negara-negara lainnya. Seperti contohnya 2 mahasiswa dari kedua lab kami bisa mendapatkan prestasi yang luar dengan publikasikan 15 jurnal. Sedangkan pada masa Covid-19 ini kita bisa menciptakan healing cabin dan bisa menghasilak 2 paten + 2 HKI,” jelasnya. Maka dari itu, menulis sangatlah penting karena kita menciptakan sejarah. Selain itu, agar ilmu juga tidak dicuri orang lain.